H+2 Lebaran 2024, Volume Kendaraan Menuju Kota Touris Parapat Padat, Rekayasa Arus Lalulintas Akan Segera Diberlakukan

    H+2 Lebaran 2024, Volume Kendaraan Menuju Kota Touris Parapat Padat, Rekayasa Arus Lalulintas Akan Segera Diberlakukan
    Kabag Ops Kompol R. Hutagalung ketika melakukan pengaturan arus lalu lintas di depan pantai bebas Parapat

    SIMALUNGUN-H+2 Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijdrah 2024, Volume Kendaraan menuju Kota Touris Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun mulai padat sejak pagi

    Amatan Jurnalis Indonesiasatu.co.id, Jumat 12 April 2024 sekitar jam 09:00 Wib tampak ratusan kendaraan roda empat dan dua memenuhi jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Sibaganding-Parapat dan tampak terlihat jajaran Kepolisian resort Simalungun melakukan pengaturan arus lalu lintas.

    Kapolsek Parapat AKP Jonni Silalahi, SH kepada wartawan jurnalis Indonesiasatu.co.id mengatakan, Situasi arus lalu lintas sejak pukul 08 terjadi peningkatan yang signifikan, akan tetapi hingga saat ini arus lalu lintas masih terkendali.

    "Namun jika peningkatan volume kendaraan terus meningkat, rekayasa arus lalu lintas akan segera diberlakukan untuk mengantisipasi kemacetan arus lalulintas (Lalin) di Jalan Utama Sisingamangaraja Parapat, "ujar Kapolsek Parapat AKP Jonni Silalahi

    Kapolsek Parapat AKP Jonni Silalahi, SH juga  mengimbau kepada pengguna jalan agar tetap menjaga keselamatan dalam berkendaraan dan diminta untuk senantiasa mengutamakan keselamatan dari pada kecepatan. Ingat keluarga menunggu dirumah, "ungkapnya. (Karmel)

    sumut
    Karmel

    Karmel

    Artikel Sebelumnya

    Hingga Hari H Lebaran 2024, ASDP Danau Toba...

    Artikel Berikutnya

    Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional,...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?
    Hendri Kampai: Kelulusan Bahlil adalah Inspirasi Suatu Pencapaian
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now

    Ikuti Kami