SIMALUNGUN-Wajah semringah tak bisa disembunyikan sejumlah petani cabai di Desa Pondok Buluh, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun lantaran panen raya di saat harga cabe merah melonjak tinggi
Cabai menjadi salah satu bahan pokok yang sangat dibutuhkan oleh semua kalangan masyarakat. Tak heran jika banyak orang yang banting setir membudidayakan tanaman cabai demi bisnis, salah satunya adalah KTH Dolok Parmonangan Nauli.
KTH Dolok Parmonangan Nauli sudah berdiri sejak tahun 2022 terdiri dari 30 Kepala Keluarga (KK) yang merupakan kelompok tani binaan TPL sektor Aek Nauli (AEN), kelompok ini terbentuk karena adanya dukungan dari TPL melaui program intercrop. Sebelumnya TPL telah memberikan dukungan berupa bibit cabai, pupuk, kompos, mulsa serta monitoring pembinaan rutin terhadap tanaman intercrop KTH.
Program intercrop ini merupakan pola menanam tanaman yang berdampingan dengan pohon eukaliptus. TPL sendiri mengenalkan program Intercrop dan coba diinisiasi kepada mitra PKR dan Kelompok Tani Hutan (KTH) binaan TPL. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas lahan sehingga petani bisa memperoleh tambahan penghasilan.
Baca juga:
Wakil Bupati Asahan Ikuti RUPS Bank Sumut
|
Estate Manager sektor Aek Nauli, Julius Simbolon mengungkapkan, “Panen cabai perdana ini dilaksanakan untuk terus memperkuat pola kemitraan agar masyarakat sekitar merasakan manfaat positif dari kehadiran perusahaan. Program Intercrop dilakukan sejalan dengan visi perusahaan yakni "Tumbuh dan berkembang bersama masyarakat, "Senin (25/03/2024)
Yusri Nasution, Manager Community Development (CD) TPL bersama dengan Charles Sitorus, CD Officer TPL menambahkan, dukungan yang diberikan perusahaan merupakan komitmen perusahan serta dukungan ini berasal dari dana CD perusahaan untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat sektor pertanian.
Saat ini KTH Dolok Parmonangan Nauli melakukan panen perdana cabai dari pola kemitraan intercrop yang di dukung oleh TPL dan mendapatkan hasil yang sangat menguntungkan serta didukung oleh harga pasar yang cukup melonjak tinggi.
Betapa tidak, meskipun cuaca panas dan curah hujan rendah, KTH Dolok Parmonangan Nauli bisa panen perdana sebanyak 1.091 kg dari lahan seluas 1 hektar dan hingga saat ini panen cabai mencapai 3.000 kg.
Koordinator KTH Dolok Parmonangan Nauli, Kerliston Simarmata. Dia sendiri baru menanam cabai sekitar 5 - 6 tahun terakhir. Sebelumnya, dia menanam padi. Cabai, menurutnya, menjadi harapan baru bagi petani. "Cabai ini menjanjikan kalau harganya stabil dan hasilnya memuaskan." katanya
Sandro Situmorang, sekretaris dari KTH Dolok Parmonangan Nauli menambahkan, hal ini menjadi contoh bagi masyarakat/kelompok tani disekitar operasional perusahaan bahwa perusahaan membuka diri untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah operasional perusahaan.